Sejarah Rasulullah r
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Al-Hafiz Abdul Ghani
bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia
Murajaah: Abu Ziyad
Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
2011 - 1432
﴿ الدرة المضيئة في السيرة النبوية ﴾
« باللغة الإندونيسية »
الحافظ عبد الغني بن عبد الواحد المقدسي
ترجمة:
الفريق الإندونيسي
مراجعة:
إيكو أبو زياد
المكتب التعاوني
للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
2011
- 1432
بســــــــم
الله الرحمن الرحيم
`Syekh
Imam Al-Hafiz Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy –semoga Allah
SWT meridhainya- berkata:
Segala puji bagi Allah SWT pencipta langit
dan bumi, pencipta cahaya dan kegelapan, yang mengumpulkan para makhluk di hari
perhitungan, hari kemenangan bagi orang yang berbuat baik dan kesengsaraan bagi
ahli maksiat. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar
selain Allah tiada sekutu baginya, dengan persaksian yang bisa membawa kepada
kebahagiaan di hari kiamat. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW pemimpin para nabi dan rasul, keluarga dan para sahabatnya
yang mulia.
Amma ba’du,
ini adalah ringkasan dari sejarah Rasulullah Muhammad SAW yang penting untuk
diketahui oleh setiap muslim. Harapan kami, semoga ia bermanfaat untuk para pembaca.
Nasab Rasulullah SAW
Beliau adalah Abu al-Qasim
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay
bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin
an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin
Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin
Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim "Kekasih Allah"
(alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh
bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin
Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh -- yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang
pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena -- bin Yarda bin Mahlil bin
Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak
bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan
disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau
an-Nadhr bin Kinanah.
Ibu
Rasulullah saw.
Ibunya adalah
Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luay bin Ghalib.
Kelahiran
Rasulullah saw.
Beliau dilahirkan
di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin.
Sebagian ulama
mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah.
Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat
yang benar adalah pada tahun gajah.
Kematian
ayah, ibu, dan kakeknya
Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua
puluh delapan bulan. Menurut sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya
meninggal. Ada
lagi yang berpendapat bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah
ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa
yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Abu Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata:
Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua
bulan.
Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika ia
berusia empat tahun. Sementara kakeknya meninggal dunia ketika usia Muhammad
delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun.
Penyusuan Muhammad
Muhammmad disusui oleh Tsuwaibah budak Abu
Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu Salamah
Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya yang bernama
Masruh.
Kemudian Muhammad disusui oleh Halimah binti
Abi Dzuaib as-Sa’diyah.
Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW
bersabda: ‘Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang
dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah al-Hasyir yang
mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak ada nabi lagi
setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais berkata:
“Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang kami
hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi, saya
Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan.’ Hadits
sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Jabir bin abdillah berkata: “Rasulullah SAW
bersabda: ‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan), saya
al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekefuran), dan pada hari
kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku pemimpin para rasul dan
pemilik syafaat mereka."
Allah SWT memberikan nama kepadanya di dalam
Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa berita
buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa
rahmat buat alam semesta).
Masa kecilnya di Mekah, perjalanannya menuju
Syam bersama pamannya Abu Thalib dan pernikahannya dengan Khadijah
Muhammad dalam keadaan yatim piatu diasuh
oleh kakeknya Abdul Mutthalib kemudian oleh pamannya Abu Thalib.
Allah SWT
mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib. Allah SWT
menganugerahkan semua sifat-sifat yang baik sehingga Beliau dikenal di kalangan
kaumnya dengan julukan Al-Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan
kesuciannya.
Ketika usianya
mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam bersama pamannya.
Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira melihatnya. Ia
mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada |Muhammad. Buhaira mendatangi Muhammad, mengambil
tangannya dan berkata: “Inilah tuan
untuk semesta alam, inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi yang akan
diutus untuk semesta alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu tahu hal ini?” Ia
berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari Aqabah tidak ada pepohonan dan
bebatuan kecuali semuanya sujud. Dan ini tidak dilakukan kecuali kepada nabi.
Dan kami mendapatkan hal ini dari kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu
Thalib untuk kembali bersamanya karena khawatir terhadap kejahatan orang-orang
Yahudi kepadanya.
Kemudian Muhammad
mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali bersama Maysarah budak Khadijah
ra untuk berniaga di pasar kota Bushra sebelum Khadijah dinikahi oleh Muhammad.
Ketika Muhammad
berusia dua puluh lima tahun ia menikahi Khadijah. Dan ketika usianya empat
puluh tahun Allah SWT memilihnya untuk membawa risalah-Nya. Jibril
mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira yang terletak di sebuah gunung
di Makkah. Semnejak itu jadilah ia sebagai Rasullullah. Beliau berdakwah di
Mekah selama tiga belas tahun, menurut pendapat lain lima belas tahun atau
sepuluh tahun, pendapat yang benar adalah tiga belas tahun.
Rasulullah SAW
shalat menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah tanpa membelakangi Ka’bah
tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW
shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama
tujuh belas atau enam belas bulan.
Hijrah
Rasulullah
Rasulullah SAW
hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq ra dan budaknya Amir bin Fuhairah
serta seorang penunjuk jalan Abdullah bin al-Uraiqit al-Laitsi yang masih
kafir. Selanjutnya Rasulullah SAW berdakwah di Madinah selama sepuluh tahun.
Wafatnya
Rasulullah SAW
wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada
juga pendapat yang mengatakan Beliau
wafat dalam usia enam puluh lima
atau enam puluh, namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah SAW wafat pada waktu dhuha hari
Senin dua belas Rabiul Awal. Pendapat lain mengatakan tanggal dua atau tanggal
satu Rabiul Awal.
Beliau dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat
lain mengatakan malam Selasa. Sebelum wafat, Rasullullah SAW menderita sakit
selama dua belas atau empat belas hari.
Rasulullah SAW dimandikan oleh Ali bin Abi
Thalib, pamannya Abbas, al-Fadhl bin Abbas, Qutsam bin Abbas, Usamah bin Zaid
dan Syuqran serta dihadiri pula oleh Aus bin Khaula al-Anshari.
Beliau dikafani dengan tiga lapis kain putih
yang dibuat di Sahul --sebuah negeri di Yaman --, tanpa gamis dan sorban.
Kemudian kaum muslimin menshalatinya sendiri-sendiri tanpa jamaah.
Jasad Rasulullah SAW diletakkan di atas sehelai kain merah
yang dipakainya untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur oleh Abbas, Ali,
al-Fadhl, Qutsam dan Syuqran kemudian ditutup dengan sembilan batu.
Rasulullah SAW dimakamkan di tempat Beliau
wafat yaitu sekitar tempat tidurnya di kamar Aisyah ra dan di tempat itu pula
dimakamkan Abu Bakar ra dan Umar ra.
Putra-putri Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memilik tiga orang putra
yaitu:
- Al-Qasim, dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal di Mekah pada usia dua tahun. Namun menurut Qatadah, Al-Qasim meninggal ketika ia sudah bisa berjalan.
- Abdullah, dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena ia dilahirkan sesudah Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan at-Thahir ini adalah putra Rasulullah SAW yang lain, namun pendapat pertama adalah yang benar.
- Ibrahim, dilahirkan dan wafat di Madinah tahun sepuluh hijriah pada usia tujuh belas atau delapan belas bulan. Ada pendapat yang mengatakan Rasulullah SAW memiliki putra lain yang bernama Abdul Uzza tapi pendapat ini sangat lemah karena Allah SWT telah mensucikan dan melindungi Nabi SAW dari hal demikian (penamaan anak Abdul Uzza yang berarti hamba Uzza nama salah satu berhala Quraisy-pentj.)
Putri-putri Rasulullah SAW
- Zainab, menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin Abdul Uzza bin Abdul Syams sepupu Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti Khuwailid). Zainab mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu kecil dan Umamah yang digendong oleh Nabi saw waktu shalat dan setelah dewasa menikah dengan Ali bin Abi Thalib setelah Fatimah wafat.
- Fatimah, menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah dengan Umar bin Khattab, dan Zainab yang menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib.
- Ruqayyah, menikah dengan Ustman bin Affan. Meninggal di pangkuan Ustman. Ustman lalu menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya. Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu Abdullah.
Putri-putri
Rasulullah SAW empat orang tanpa ada
perbedaan pendapat ulama mengenai hal ini sedangkan putra-putranya tiga orang
berdasarkan pendapat yang benar.
Urutan putra-putri
Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah,
Ummu Kultsum, Abdullah, dan Ibrahim yang lahir di Madinah. Semuanya adalah
putra-putri dari Khadijah kecuali Ibrahim yang lahir dari Maria Al-Qibtiyah dan
semuanya meninggal sebelum Muhammad menjadi rasul kecuali Fatimah yang meninggal enam bulan
setelah kematian Rasulullah SAW.
Haji
dan Umrah Rasulullah SAW
Hammam bin Yahya
meriwayatkan dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas: “Berapa kali
Nabi SAW melaksanakan haji?” Anas menjawab: “Satu kali dan umrah empat kali.
Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya ketika
mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari Ji’ranah setelah
membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat umrahnya bersama haji”
(Hadits Muttafaq alaih)
Kesemuanya ini setelah hijrah ke Madinah.
Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi SAW ketika di Makkah tidak diketahui.
Dan haji yang dilakukannya adalah haji wada (perpisahan), yaitu ketika Nabi SAW
menyatakan salam perpisahan kepada umatnya dan berkata: “Mungkin kalian tidak
akan melihatku lagi setelah tahun ini.”
Peperangan Rasulullah SAW
Menurut pendapat masyhur yang dikatakan
Muhammad bin Ishak, Abu Ma’syar, Musa bin Uqbah dan yang lainnya Rasulullah SAW
mengikuti langsung dua puluh lima
peperangan. Dan ada yang mengatakan dua puluh tujuh peperangan. Sedangkan
jumlah pengiriman pasukan dan peperangan yang tidak diikuti Nabi SAW sekitar lima puluhan.
Di antara dua puluh lima peperangan tersebut yang terjadi
pertempuran sebanyak sembilan kali yaitu di Badar, Uhud, Khandak, Bani
Quraizhah, Mushthaliq, Khaibar, Fathu Makkah, Hunain dan Thaif. Ada yang mengatkan terjadi
pertempuran juga di Wadil Qura, al-Ghaba dan Bani Nadhir.
Penulis-penulis
Wahyu dan Utusan-utusan Rasulullah SAW
Di antara penulis-penulis wahyu Nabi SAW
adalah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir
bin Fuhairah, Abdullah bin Arqam az-Zuhri, Ubay bin Kaab, Tsabit bin Qais bin
Syammas, Khalid bin Said al-Ash, Hanzhalah bin Rabi’, al-Asadi, Zaid bin
Tsabit, Muawiyah bin Abu Sofyan, dan Syurahbil bin Hasanah. Muawiyah bin Abu Sofyan dan Zaid bin Tsabit adalah yang
paling sering dan khusus dalam menulis wahyu.
Rasulullah SAW
mengutus:
- Amr bin Umayyah ad-Dhamri ke raja Najasyi bernama Ashamah yang berarti pemberian. Najasyi menerima surat Rasulullah SAW dan meletakkannya diantara kedua matanya lalu turun dari singgasananya dan duduk di atas lantai. Ia pun masuk Islam dihadapan Ja’far bin Abi Thalib dan para sahabatnya. Nabi SAW melaksanakan shalat gaib ketika ia wafat. Diriwayatkan bahwa kuburannya selalu memancarkan cahaya.
- Dihyah bin Khalifah diutus ke Kaisar Romawi Heraklius. Ia bertanya tentang Rasulullah SAW dan meyakini kebenaran risalahnya. Ia pun ingin memeluk Islam tapi orang-orang Romawi tidak menyetujuinya lalu ia mengurungkan niatnya karena takut kehilangan kekuasaannya.
- Abdullah bin Huzafah as-Sahmi diutus ke Kisra Raja Persia. Setelah menerima surat Nabi saw ia merobek-robek suart itu. Nabi saw lalu berdoa; “Semoga Allah SWT menghancurkan kerajaannya.” Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan menghancurkan kerjaannya dan kaumnya.
- Hatib bin Abi Baltaah al-Lahkmi diutus ke Muqauqis Raja Alexandria dan Mesir. Ia pun menerima dan berkata baik tetapi tidak masuk Islam. Ia memberi Nabi saw hadiah budak yaitu Maria al-Qibtiyah dan saudarinya Sirin. Nabi saw memberikan Sirin kepada Hassan bin Tsabit dan melahirkan anaknya yang bernama Abdurrahman bin Hassan.
- Amr bin al-Ash diutus ke Raja Oman Jaifar dan Abd putera Julandi dari Azd. Keduanya pun beriman dan memeluk Islam serta membiarkan Amr mengambil zakat dan mengatur pemerintahan. Dan Amr menetap disana sampai Rasulullah saw wafat.
- Salith bin Amr bin al-Amiri diutus ke Yamamah menemui Haudzah bin Ali al-Hanafi. Ia pun memuliakannya dan menulis kepada Nabi saw: “Alangkah mulia dan indahnya ajaran yang kau serukan. Saya adalah penyeru dan penyair kaumku. Berikanlah aku sebagian kekuasaan“. Rasulullah saw tidak mau mengabulkan keinginannya dan ia pun tidak masuk Islam dan wafat ketika fathu mekah.
- Syuja bin Wahb al-Asadi diutus ke Harits bin Abi Syamr al-Ghassani raja Balqa suatu daerah di Syam. Syuja berkata:“Setibanya aku disana ia sedang berada didataran renda Damaskus lalu membaca surat Nabi saw dan membuangnya seraya berkata: Saya akan datang kepadanya. Tapi Kaisar mencegahnya.
- Abu Umayyah al-Makhzumi diutus ke al-Harits al-Himyari salah seorang pembesar Yaman.
- Al-Ala’ bin al-Hadromi diutus ke Munzir bin Sawa al-Abdi raja Bahrain dan membawa surat Nabi saw yang menyerukan kepada agama Islam, ia pun masuk Islam.
- Abu Musa al-Asyari dan Muadz bin Jabal al-Anshari diutus ke Yaman menyeru kepada Islam. Penduduk Yaman dan para penguasanya pun masuk Islam tanpa pertempuran.
Paman dan Bibi Rasulullah SAW
a. Rasulullah saw mempunyai 11 orang paman,
yaitu:
- Al-Harits, putera tertua Abdul Muttalib. Sebenarnya al-Harits ini adalah nama julukan. Banyak di antara putera dan cucunya tergolong Sahabat Rasulullah SAW.
- Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal ketika masih kecil.
- Zubair bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum Quraisy. Puteranya yang bernama Abdullah bin Zubair ikut berjihad bersama Rasulullah saw pada Perang Hunain dan gugur di Ajnadin. Dia gugur dan bersamanya terdapat tujuh orang musuh yang telah dibunuhnya.
Dan diantara puteri Zubair adalah Dhuba’ah binti Zubair, ia termasuk
Sahabiyah Rasulullah saw dan Ummul Hakam binti Zubair, termasuk Sahabiyah yang
meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw
- Hamzah bin Abdul Muttalib, yang bergelar asadullah wa asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya). Saudara sepersusuan Rasulullah saw. Masuk Islam sejak awal dakwah Rasulullah saw, kemudian hijrah ke Madinah. Turut serta dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Dan gugur dalam Perang Uhud tersebut. Beliau tidak mempunyai keturunan kecuali seorang puteri.
- Abul Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib. Dia termasuk pemeluk Islam yang taat. Turut serta dalam hijrah ke Madinah. Usianya hanya selisih tiga tahun lebih tua dari Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 32 H di Madinah, di saat pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan ra. Dia memiliki 10 orang putera, diantaranya: al Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka termasuk Sahabat Rasulullah saw. Diantara paman-paman Rasulullah saw hanya Hamzah dan Abbas yang masuk Islam
- Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdu Manaf. Ia saudara Abdullah (ayah Rasulullah saw) seibu. Termasuk saudara mereka seibu adalah Atikah yang bermimpi dalam perang Badar. Ibu mereka adalah Fatimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum.
Diantara putera Abu Thalib
adalah Thalib, yang meninggal dalam kekafiran. Sementara putera yang lain,
yaitu Aqil, Ja’far, Ali, dan Ummi Hani’ termasuk sahabat Rasulullah saw. Nama
asli Ummu Hani’ adalah Fakhitah. Ada
riwayat lain yang menyebutkan nama aslinya Hindun. Termasuk anak Abu Thalib
adalah Jumanah.
- Abu Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Diberi julukan Abu Lahab karena tampan paras wajahnya. Diantara puteranya adalah Utbah dan Muattab. Keduanya turut serta bersama Rasulullah saw dalam Perang Hunain. Putera yang lain, yaitu Durrah juga termasuk sahabat Rasulullah saw. Sementara putera yang lain, yaitu Utaibah meninggal diterkam Singa di Zarqa, daerah Syam lantaran kekufurannya menolak dakwah Rasulullah saw.
- Abdul Ka’bah
- Hijl, nama aslinya al Mughirah
- Dhirar, saudara seibu al Abbas
- Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian karena ia adalah orang Quraiay yang paling dermawan dan sering memberi makan.
b.
Rasulullah SAW memiliki 6 orang bibi, yaitu:
- Shafiyyah binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam di Makkah kemudian hijrah ke Madinah. Ia adalah saudara seibu dari Hamzah (paman Rasulullah SAW) dan ibu Zubair bin Awwam, seorang sahabat Rasulullah saw. Wafat di Madinah pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra
- Atikah binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah riwayat disebutkan beliau adalah seorang muslimah. Bermimpi pada Perang Badar. Ia adalah istri Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Diantara puteranya adalah Abdullah, termasuk sahabat Rasulullah saw, dan Zuhair dan Qaribah al Kubra
- Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb bin Abdi Dar bin Qushayy. Dari pernikahan ini lahirlah Thulaib bin Umair, salah seorang Muhajirin senior, turut dalam Perang Badar dan gugur di Ajnadin sebagai syahid.
- Umaimah binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin Riab. Dari pernikahan ini lahirlah Abdullah (yang gugur di Uhud), Abdun yang dikenal dengan Abu Ahmad al A’ma si Penyair, Zaenab (istri Rasulullah saw), Habibah, Hamnah. Mereka semua adalah sahabat Rasulullah saw. Demikian pula Ubaidullah bin Jahsy pada mulanya masuk Islam, tetapi kemudian masuk Kristen dan meninggal di Etheopia dalam keadaan kafir.
- Barrah binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Salamah yang nama aslinya adalah Abdullah. Ia adalah suami Ummi Salamah sebelum diperistri Rasulullah saw. Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi Abu Rahm bin Abdul Uzzabin Abu Qois. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Abrah bin Abu Rahm.
- Ummu Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib, istri Quraisy bin Rabiah bin Habib bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari pernikahan ini lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu dari Utsman bin Affan ra.
Istri-Istri Rasulullah saw
1. Khadijah binti Khuwailid
Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW adalah
Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab. Saat itu
Rasulullah saw berusia 25 tahun. Tatkala turun wahyu pertama kali, Khadijah
menjadi wanita yang membenarkan dan mendukung Rasulullah saw. Ia wafat 3 tahun
sebelum hijrah. Ada riwayat yang menyebutkan 4 tahun sebelum itu dan ada pula
yang menyebutkan 5 tahun sebelumnya.
2. Saudah binti Zam’ah
Rasulullah saw juga menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qois
bin Abdu Syams bin Abdu Wud bin Nasr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luayyi.
Pernikahan tersebut dilakukan Rasulullah saw di Mekah sebelum beliau hijrah ke
Madinah. Sebelum dinikahi Rasulullah saw, Saudah adalah seorang istri yang
dicerai suaminya, yaitu Sakran bin Amr, saudara Suhail bin Amr. Ketika
Rasulullah saw telah menikahi Aisyah, Saudah memberikan jatah hari gilirnya
pada Aisyah.
3.
Aisyah binti Abu
Bakar as Siddiq
Rasulullah menikahi Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq di
Mekah 2 tahun sebelum hijrah. Ada riwayat yang mengatakan 3 tahun sebelum itu.
Saat itu ia baru berusia 6 tahun. Ada yang menyebutkan 7 tahun.Tetapi yang
benar adalah 6 tahun. Rasulullah saw menggaulinya baru pada usia 9 tahun. Pada
waktu itu Rasulullah saw di Madinah baru 7 bulan. Ada riwayat yang menyebutkan
baru 18 bulan. Ketika Rasulullah saw wafat, ia berusia 18 tahun. Ia juga wafat
di Madinah tahun 58 Hijiyah dan dimakamkan di Baqi’ atas wasiatnya. Ada riwayat
yang menyebutkan wafat tahun 57 H,
tetapi yang benar 58 H. Abu Hurairah ra turut menshalati jenazahnya. Rasulullah
saw tidak pernah menikahi gadis lain selainnya. Ada riwayat yang menyebutkan ia
pernah keguguran, tetapi riwayat ini lemah. Julukannya adalah Ummu Abdillah.
4. Hafshah binti Umar bin
Khatthab ra
Sebelum
menjadi istri Rasulullah saw, Hafshah adalah istri Hunais bin Hudzafah, salah seorang sahabat
yang gugur di Perang Badar. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah saw
pernah menceraikan Hafshah, namun datanglah Malaikat Jibril dan berkata:“Sesungguhnya
Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena ia
rajin puasa, shalat malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga“.
Uqbah bin Amir al-Juhani meriwayatkan: "Rasulullah saw menceraikan
Hafshah binti Umar, lalu kabar itu pun sampai ke telinga Umar. Lalu Umar pun
menabur kepalanya dengan tanah dan berkata dengan penuh kesedihan: “Allah sudah
tidak peduli lagi pada Umar dan putrinya setelah peristiwa ini.“ Lalu turunlah
Malaikat Jibril dan berkata: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai Muhammad)
untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena Dia menyayangi Umar.“
Hafshah wafat tahun 27. Ada riwayat yang menyebutkan wafat tahun 28.
5. Ummu Habibah binti Abu
Sofyan
Nama aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin
Umaiyyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Hijrah bersama suaminya, Ubaidullah bin
Jahsy ke Habasyah. Suaminya berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap
pada keislaman. Rasulullah saw menikahinya saat ia masih di Habasyah. Negus,
raja Habasyah saat itu memberikan mas kawin atas nama Rasulullah saw senilai
400 dinar. Rasulullah saw mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk mengurus
pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali nikah adalah Usman bin
Affan. Ada riwayat yang menyebutkan Khalid bin Said bin As. Ummu Habibah wafat
tahun 44 H.
6. Ummu Salamah
Nama aslinya
adalah Hindun bin Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum
bin Yaqadzh bin Murrah bin Ka’b bin Luayyi bin Ghalib. Sebelum menjadi istri
Rasulullah saw, Ummu Salamah adalah istri
Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin
Makhzum, salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ummu Salamah wafat tahun 62
Hijriah dan dimakamkan di Baqi’, Madinah. Ia adalah istri Rasulullah saw yang
paling akhir wafatnya. Tetapi ada yang menyebutkan bahwa yang paling akhir
adalah Maimunah.
7. Zaenab binti Jahsy
Zaenab adalah
puteri Jahsy bin Riab bin Ya’mur bin Shabirah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm
bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar
bin Muad bin Adnan, puteri bibi Rasulullah saw, Umamah bin Abdul Mutthalib.
Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin Harisah, mantan budak Rasulullah saw yang
telah menceraikannya. Kemudian Allah pun menikahkan Rasulullah saw dengannya
langsung dari langit, tiada seorang pun yang mengakadkannya. Sebuah riwayat
sahih menyebutkan bahwa beliau berkata pada istri-istri Nabi yang lain: “Kalian
dinikahkan oleh ayah-ayah kalian, sementara aku dinikahkan langsung oleh Allah
dari atas langit ketujuh.“ Ia wafat di Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan
di Baqi’
8- Zainab binti
Khuzaimah
Zaenab putri
Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir
bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “ibu orang-orang miskin“ karena
kedermawanannya terhadap orang-orang miskin. Sebelumnya menikah dengan
Rasulullah saw ia adalah istri Abdullah bin Jahsy. Ada riwayat yang mengatakan
ia istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi pendapat pertama adalah yang sahih.
Ia dinikahi Rasulullah saw pada tahun ke 3 H dan hidup bersamanya selama dua
atau tiga bulan.
9. Juwairiyah binti
al-Harits
Juwairiyah
putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin Malik bin al-Musthalik
al-Khuzaiyah. Ia sebelumnya adalah tawanan perang pada perang bani Musthalik
dan menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syimas. Tsabit lalu menawarkan
pembebasannya dengan syarat ia dapat membayar tebusannya. Kemudian Rasulullah
saw membayar tebusannya dan menikahinya di tahun 6 H. Ia wafat pada bulan
Rabiul Awal tahun 56 H.
10. Shafiyyah binti Huyay
Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab bin Abi
Yahyabin Kaab bin al-Khazraj an-Nadhriyyah keturunan dari Nabi Harun bin Imran
–saudara nabi Musa- alaihimassalam. Menjadi tawanan pada perang Khaibar tahun 7
H. Sebelummya ia adalah istri Kinanah bin Abi al-Huqaiq yang dibunuh atas
perintah Rasulullah saw. Nabi saw membebaskan Shafiyyah dan menikahinya serta
menjadikan pembebasannya sebagai mas kawinnya. Wafat pada tahun 30 H
atau menurut riwayat lain tahun 50 H.
11.
Maimunah binti
al-Harits
Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair
bin al-Harm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin
Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Rasulullah saw
menikahinya di tempat yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada
sembilan mil dari kota Mekah. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh
Rasulullah saw. Wafat di Sarif pada tahun 63 H.
Inilah istri-istri Rasulullah saw berjumlah sebelas
orang, sementara terdapat tujuh orang lagi yang beliau nikahi, tetapi tidak
beliau gauli.
Pembantu-Pembantu Rasulullah SAW
-Anas bin Malik bin Nadhr al Anshari ra,
- Hindun dan Asma’
yang keduanya putra Haritsah al Aslami,
-Rabiah bin Ka’b
al Aslami.
- Abdullah bin Mas’ud yang dikenal sering membawakan
sandal Rasulullah saw. Jika beliau hendak pergi Abdullah membantu
mengenakannya, bila beliau duduk Abdullah memegang di tangannya hingga beliau
akan beranjak pergi.
-Uqbah bin Amir al Juhani yang senantiasa setia menuntun
bagal (peranakan kuda dan keledai) beliau dalam perjalanan.
-Bilal bin Rabah, yang biasa bertugas adzan.
-Saad, bekas budak Abu Bakar as Shiddik.
-Dzu Mihmar, keponakan Raja Najasyi. Ada riwayat yang
menyebutkan namanya Mihbar.
-Bukair
bin Suddakh al Laytsi. Ada
yang menyebut namanya Bakr
-Abu
Dzar al Ghifari
Budak-Budak
yang Beliau Bebaskan
-Zaid bin Haritsah bin Surahbil al Kalbiy,
- Usamah bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah, sehingga Usamah
disebut kekasih putra kekasih.( Usamah putra Zaid, dan keduanya disayangi
Rasulullah saw).
-Tsauban bin Bujdad, dia keturunan Yaman
- Abu Kabsyah, lahir di Mekah. Dalam
riwayat lain, disebutkan namanya Sulaim, dan lahir di Daus. Beliau gugur dalam
Perang
Badar.
-
Anasah, lahir di Suroh
-
Shaleh
-
sukron
-
Rabah
-
Aswad
-
Yusar
-
Nubiy
-
Abu Rafi, ada yang menyebut Ibrahim. Sebelumnya dia adalah budak al-Abbas, lalu
dihadiahkan kepada Rasulullah SAW dan beliau bebaskan
-
Abu Muwaihibah, yang lahir di Muzainah
-
Fadhalah, tinggal di Syam
-
Rafi’. Dahulu dia adalah budak Said bin al-As yang diwariskan kepada
putera-puteranya. Di antara mereka ada yang membebaskan, ada pula yang
menahannya. Lalu datanglah Rafi kepada Rasulullah SAW meminta pertolongan untuk
dibebaskan, lalu beliau bebaskan. Sehingga dia berkata: “Saya adalah budak
yang dibebaskan RasulullahSAW.”
-
Mid’am,
-
Aswad, yang diperoleh Rasulullah SAW dari Rifa’ah bin Zaidal Judzami. Dia lahir
di Hisma dan terbunuh di Lembah Qura.
-
Kirkirah, dahulu ia adalah pelayan Rasulullah saw bila beliau dalam perjalanan
- Zaid, kakek Hilal bin Yasar bin Zaid
-
Ubaid
-
Thahman alias Kaisan alias Mihran alias Dzakwan alias Marwan
-
Ma’bur al Qibti, Rasulullah saw mendapatkannya dari al Muqouqis
-
Waqid, Abu Waqid, Hisyam, Abu Dhumairah, Hunain, Abu ‘Ashib( nama aslinya
Ahmar), dan Abu Ubaid.
-
Safinah, dulu ia budak Umi Salamah, istri Rasulullah saw. Lalu oleh Umi Salamah
ia dibebaskan dengan syarat ia harus menjadi pelayan Rasulullah saw selama
hidupnya.Ia pun berkata kepada Umi Salamah: “Sekalipun Engkau tidak memeberi
syarat tersebut, aku tidak ingin berpisah dengan Rasulullah saw.
Itu
para budak yang dikenal dalam sejarah, bahkan ada yang menyebutkan jumlah
mereka mencapai 40 orang.
Sementara
dari kalangan budak wanita yang beliau bebaskan, diantaranya adalah:
-Salma Ummu Rafi,
- Barakah Ummu Aiman, dia diperoleh Rasulullah saw
sebagai warisan dari ayah beliau. Dia adlah ibu Usamah bin Zaid
- Maimunah binti Saad
-Khadirah
-Radwa
Beberapa Hewan Tunggangan Rasulullah SAW
Kuda
Kuda
pertama yang dimiliki Rasulullah SAW bernama as-Sakb. Beliau membelinya dari
seorang Arab Baduwi dari Bani Fazarah seharga 10 uqiyah (mata uang zaman
dahulu). Saat dimiliki penjualnya, ia bernama ad Dharis, lalu oleh Rasulullah
saw diganti dengan as-Sakb. Kuda tersebut memiliki warna putih di kaki dan
kepalanya sebelah kanan. Itu adalah kuda pertama Rasulullah saw yang digunakan
di medan
perang.Ia memiliki pakaian dari kulit. Suatu saat Rasulullah saw lomba pacuan
kuda, dan beliau mengendarainya lalu beliau menang. Karena itu beliau senang padanya.
-Al Murtajaz.
Rasulullah saw membelinya dari seorang Arab Baduwi yang disaksikan oleh
Khuzaimah bin Tsabit. Baduwi tersebut
dari Bani Murrah.
Sahl bin Saad as Saidi berkata:“Rasulullah saw memiliki
tiga ekor kuda yang kupelihara, yaitu: Lizaz, Dharib, dan Luhaif. Adapun Lizaz
adalah hadiah dari al Muqoiqis; sedangkan Luhaif hadiah dari Rabiah bin Abi
Bara, yang dibalas Rasulullah saw dengan beberapa baju kulit dari Bani
Kilab; dan Dharib adalah hadiah dari Farwah bin Amr al Judzami.
- Al Wardu. Ini adalah hadiah dari Tamim ad Dari. Lalu
diberikan kepada Umar. Beberapa saat kemudian oleh Umar kuda tersebut dijual
Bagal
dan Himar
Disamping
kuda, Rasulullah saw memiliki bagal yang beliau kendarai saat bepergian.
Rasulullah saw biasa menumbuk gandum sebagai makanan bagal tersebut.Bagal yang
bernama Duldul tersebut masih hidup sepeninggal Rasulullah saw, hingga tanggal
gigi-giginya.Hingga akhirnya ia meninggal di Yanbu’.
Adapun
Himar Rasulullah saw yang bernama Ufair meninggal saat haji Wada’.
Unta
perahan
Rasulullah
saw juga memiliki 20 Unta perahan yang dibiarkan berkeliaran di hutan. Setiap
malam diperah susunya hingga terkumpul 2 geriba (tempat susu dari kulit) yang
besar. Diantara unta-unta tersebut ada beberapa unta yang deras susunya, yaitu:
al-Hanna, as-Samra’, al-Urais, as-Sa’diyah, al-Baghum, al-Yasirah, dan
ar-Rayya. Ada
unta yang bernama Burdah, hadiah dari ad-Dahhak bin Sofyan, yang juga deras
perahan susunya. Adapula yang bernama Mahrah dan as-Saqra’ merupakan kiriman
dari Sa’d bin Ubadah. Dua unta tersebut adalah kendaraan terbagus dari Bani
Uqail.
Adapula
yang bernama al’Adhba’ yang dibeli oleh Abu Bakar dari Bani Harisy seharga 800
dirham. Lalu oleh Rasulullah saw dibeli dengan 400 dirham. Unta tersebut
dikendarai saat hijrah ke Madinah. Saat beliau tiba di Madinah, unta itu
merupakan tunggangan yang terbaik. Itulah yang disebut al-Qoswa, terkadang
disebut al-Jad’a. Karena menyusahkan kaum muslimin, maka diikat agar tidak
berontak lari.
Kambing
Rasulullah
saw memiliki tujuh ekor kambing pemberian orang, yang bernama: Ujrah, Zamzam,
Suqya, Barakah, Warsah, Athlal, dan Athraf.
Disamping
itu beliau memiliki 100 ekor kambing yang lain.
Senjata-senjata
Rasulullah saw
-Beliau
memiliki 3 tombak yang diperoleh dari Bani Qoinuqa.
-Rasulullah
saw juga memiliki 3 busur panah, masing masing bernama: Rauha’, Sauhath, dan si
Kuning (karena berwarna kuning).
-Beliau
memiliki perisai yang terdapat ukiran kepala kambing. Beliau tidak menyukainya.
Maka keesokan harinya Allah menghilangkan ukiran tersebut.
-Pedang
beliau yang bernama Dzul Fikar didapatkan saat perang Badar. Pada saat-saat
Perang Uhud, beliau bermimpi tentang pedang itu. Dulu pedang tersebut milik
Munabbih bin Hajjaj as Sahmi. Disamping itu beliau memiliki 3 pedang dari Bani
Qoinuqa’, yaitu: Pedang dari timah putih, Pedang yang bernama Battar, dan
Pedang yang bernama al Hatf.
Beliau
juga memiliki pedang yang diberi nama mikhdam dan rasub yang
diperoleh dari penghancuran fulus nam sebuah berhala suku Thay.
Anas
ra berkata: “Sarung dan pegangan pedang serta untaian rantai pedang Rasulullah
saw terbuat dari perak.”
Rasulullah
saw memperoleh dari senjata Bani Qainuqa du buah baju besi yang diberi nama as-Sa’diyah
dan Fiddhoh.
Muhammad
bin Salamah meriwayatkan: “Saya melihat Rasulullah saw pada perang Uhud
mengenakan dua baju besi yang bernama zat al-fudhul dan fidhoh
dan pada perang khibar mengenakan zat al-fudhul dan as-sa’diyah.”
Ciri-Ciri Rasulullah
saw
Anas
bin malik ra berkata: “Abu Bakar as-Shiddik ra jika melihat Rasulullah saw
datang, ia melantunkan sair:
Orang jujur, pilihan Allah, mengajak pada kebaikan
Habis gelap, terbitlah terang
Abu Hurairah ra berkata: Umar bin Khattab melantunkan
syair Zuhair bin Abi Salma, (seorang Penyair Jahiliah) berisi tentang pujian
pada Harim bin Sinan:
Andai boleh kuserupakan dengan benda
Kau adalah penerang di bulan purnama
Lalu Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah
Rasulullah saw, tiada seorang pun menyerupainya“
Ali bin Abi Thalib berkata:
“Warna kulit Rasulullah saw putih kemerah-merahan;
matanya sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat; halus bulu dadanya;
lehernya bagai teko dari perak; dari dada atas hingga pusarnya terdapat bulu
yang memanjang seperti pedang, tidak terdapat bulu lain di perut dan dadanya
selain itu; telapak tangan dan kakinya tebal;bila berjalan, melakukannya dengan
cepat seakan-akan menuruni sebuah bukit; bila menoleh, menoleh dengan seluruh
badannya; keringatnya bagai mutiara dan baunya lebih harum dari wangi minyak kasturi; tidak tinggi dan tidak
pendek; tidak berkata buruk dan jahat; tak pernah aku menjumpai orang
sepertinya.“
Dalam riwayat lain: di antara pundaknya terdapat tanda
kenabian yang juga dimiliki nabi-nabi yang lain; sangat dermawan, pemaaf, jujur
tutur katanya, menepati janji, lembut perangainya, mulia pergaulan, orang
yang melihatnya pasti akan segan padanya, dan siapa yang bergaul dengannya
pasti akan mencintainya. Yang pernah melihatnya mengatakan: tak pernah aku menjumpai orang sepertinya.“
Al-Barra’ bin Azib berkata: Postur tubuh Rasulullah SAW
sedang, dadanya bidang; rambutnya panjang hingga telinga bawah; aku melihatnya
mengenakan pakaian merah, tak pernah kulihat orang setampan dia“
Ummu Ma’bad al Khuzai berkata: "Rasulullah SAW adalah
sesosok lelaki yang tampan; bersinar wajahnya; baik akhlaknya; perutnya tidak
gendut; tidak kecil kepalanya; hitam matanya sangat hitam; bulu matanya lebat
dan lentik; suaranya berwibawa; lehernya bersih bersinar; jenggotnya lebat;
alisnya tipis memanjang dan bersambung satu dengan yang lain; jika diam
berwibawa; jika berbicara, tutur katanya indah; sedap dipandang dari jauh
maupun dari dekat; manis bicaranya, jelas, tidak terlalu singkat dan tidak
bertele-tele; bahkan seperti untaian mutiara. Postur tubuhnya sedang; tidak
terlalu tinggi, atau terlalu pendek sehingga diremehkan orang lain, paling
tampan diantara siapapun. Cabang diantara dua cabang;
paling tampan diantara siapapun, dan terhormat. Dia memiliki para
sahabat yang senantiasa bersamanya, mereka diam bila beliau berbicara, dan
segera bergerak bila dia memerintahkan sesuatu. Dia tidak pernah terlihat
cemberut atau menampakkan muka sebagai orang bodoh.
Anas
bin Malik al Anshari ra menyebutkan
ciri-ciri Rasulullah saw dengan perkataannya: “Rasulullah saw perawakannya
sedang. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Mukanya bercahaya tidak
putih sekali dan tidak coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus tetapi
bergelombang.”
Hind
bin Abi Halah berkata: “Rasulullah SAW mulia dan dimuliakan. Mukanya bersinar
seperti bulan purnama. Lebih tinggi dari orang yang sedang tingginya dan lebih
pendek dari orang yang jangkung. Kepalanya besar, rambutnya bergelombang, jika
disisir akan tertata bagus jika dibiarkan rambutnya tidak melebihi daun
telinganya. Mukanya bercahaya, keningnya lebar, alisnya tipis memanjang, lebat
tidak menyambung, diantara alisnya urat yang mengeluarkan keringat ketika
beliau marah. Hidungnya mancung bercahaya. Jenggotnya tebal. Hitam bola matanya
sangat pekat. Pipinya rata dan halus. Mulutnya lebar, giginya putih bagus dan
renggang. Memiliki bulu halus yang memanjang dari dada sampai pusar. Lehernya
seperti leher boneka yang berkilau bagaikan perak. Perawakannya sedang,
berbadan besar dan berisi, dada dan perutnya rata, dadanya bidang. Badannya
putih terdapat bulu halus yang memanjang seperti garis dari dada sampai
pusarnya, tidak terdapat bulu lain di dada dan perutnya selain itu. Tangan dan
pundaknya berbulu lebat. Dadanya lebar, lengan tangannya panjang, telapak tangannya
lebar. Kulit telapak tangan dan kakinya tebal. Jari-jarinya bagus, ruas jarinya
lurus. Lekukan telapak kakinya dalam, bagian atas telapak kakinya sangat rata
dan halus. Melangkah dan berjalan tidak cepat dan tidak pelan. Kadang berjalan
cepat seakan-akan sedang menuruni bukit. Jika menoleh, menoleh dengan seluruh
badannya. Selalu menundukkan pandangan, lebih sering memandang ke bawah dari
pada ke atas, tatapannya lebih banyak tatapan yang memperhatikan. Menggiring
para sahabatnya dan memulai salam kepada siapa saja yang ditemuinya.”
Akhlak
Rasulullah saw
Rasulullah
SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin Abi Thalib bertutur: “Bila perang tengah
berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah saw“.
Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak
permintaan orang lain.
Orang yang paling
lembut.
Orang yang pemalu,
lebih pemalu dari seorang gadis yang dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya
pada satu orang. Tidak pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah
atas perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika hukum-hukum Allah SWT
dilanggar, maka balas dendam yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT.
Bila marah karena Allah SWT tiada
seorang pun yang berani membantah.
Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan
sama olehnya.
Tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau
makan; bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah makan dengan bersandar,
atau pun di meja makan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan;
bila hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau
makan, atau hanya roti dari gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup
beliau minum itu saja.Pernah makan
semangka basah. Beliau menyukai manisan dan madu.
Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW
tidak merasa pernah kenyang, meski hanya
dengan roti gandum“
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga
bulan, tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan
air.
Menerima
dan makan hadiah, serta membalasnya; dan tidak menerima sedekah.
Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian
dan makan seadanya.
Menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas
rumah tangganya. Menjenguk orang sakit.
Sangat tawadhu’. Menghadiri undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang
berada maupun orang rendahan.
Mencintai orang-orang miskin; menjenguk mereka yang sakit
dan melayat jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan
tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai,
dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Tidak membiarkan orang lain
berjalan di belakangnya seraya berkata:“Biarkan di belakangku untuk para
Malaikat“
Mengenakan kain wol, memakai sandal yang ditambal.
Pakaian yang amat beliau sukai adalah jubah yang terdapat warna merah dan
putih, terbuat dari kain Yaman
Cincin dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di jari
manis kanan, dan terkadang di sebelah kiri. Pernah mengganjal perutnya dengan
batu karena menahan lapar, padahal Allah telah memberikan kunci -kunci
pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih
memilih akherat. Ia banyak berdzikir dan sedikit
main-main. Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah. Paling murah senyum,
berseri-seri wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran. Menyukai
wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap. Bersahabat dan menghormati
orang-orang mulia, tidak pernah bermuka masam dan ramah pada siapapun.
Mentolerir permainan yang tidak dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar
dalam gurauannya, memaafkan orang-orang yang meminta maaf.
Memiliki budak laki-laki dan perempuan;
pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka.
Waktunya
hanya dihabiskan untuk ibadah pada Allah, atau memenuhi kebutuhan diri dan
keluarganya.Menggambalakan kambing, dan berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala
kambing“
Aisah
ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”Akhlak
beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:
Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari
telapak tangan Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih
harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun,
tak pernah sekalipun ia berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa
yang kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah mengatakan terhadap
apa yang tidak kulakukan:“Mengapa tidak kau lakukan itu?
Allah telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan
akhlak, keindahan perilaku. Allah memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu
dan yang akan datang[1],
yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan keselamatan.Padahal ia adalah ummi,
tidak bisa membaca dan menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia.
Tumbuh di negeri yang tandus dan terbelakang. Allah memberikannya sesuatu yang
tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara
makhluk-makhlukNya, baik yang lalu maupun yang akan datang.Semoga Allah selalu
memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir.
Mukjizat-Mukjizat Rasulullah SAW
-Mukjizat teragung dan kejelasannya telah terbukti adalah
al-Qu’ar al-Karim; yang tidak datang padanya kebatilan baik dari depan maupun
dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji; yang menjadikan para ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih harus
bertekuk lutut; mereka tidak mampu membuat kalimat-kalimat serupa dengan
alQur’an walau hanya 10 surat, atau 1 surat, bahkan hanya 1 ayat. Orang-orang
musyrik pun mengakui kemukjizatannya, bahkan para penentang Islam orang-orang
atheis pun meyakini kebenarannya.
-Orang-orang musyrik pernah meminta Rasulullah SAW untuk
menunjukkan satu mukjizat, maka beliau pun menunjukkan dengan terbelahnya bulan
hingga hampir terpisah menjadi dua bagian.itulah maksud ayat Allah di surat
alQomar ayat 1: Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
-Rasulullah saw berkata:“Sesungguhnya Allah Ta’ala
menghimpun bumi untukku, hingga aku melihat bagian timur dan baratnya. Dan
kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dihimpun Allah itu“. Dan Allah
membuktikan kebenaran perkataan Rasulullah SAW tersebut, dengan tercapainya
kekuasaan umatnya yang meliputi ujung timur dan ujung barat, dan tidak tersebar
ke utara dan selatan.
-Rasulullah saw terbiasa berkhutbah di atas potongan
batang kurma, suatu ketika beliau membuat mimbar, dan berdiri di atasnya, maka
terdengarlah tangisan dari batang kurma seperti tangisan.....
-Diantara mukjizat yang lain adalah terpancarnya air dari
sela-sela jemarinya, terjadi tidak hanya sekali.
-Bertasbihnya kerikil di telapak tangannya, lalu beliau
menaruhnya di telapak Abu Bakar, lalu Umar, lalu Usman, dan kerikil itu tetap bertasbih.
-Para Sahabat mendengar makanan bertasbih pada saat
Rasulullah saw bersama mereka, sementara makanan tersebut sedang disantap.
-Bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam pada Rasulullah
saw pada malam beliau diangkat jadi Rasul.
-Paha kambing yang beracun berbicara
pada Rasulullah saw. Orang-orang yang makan kambing beracun bersamanya
meninggal dunia, sementara beliau meninggal 4 tahun kemudian.
-Serigala bersaksi atas kenabian
Rasulullah saw.
-Suatu ketika, beliau dalam perjalanan,
dan melewati seekor unta yang kehausan dan minta minum padanya. Maka tatkala
melihat onta tersebut berjalan dengan menyeret kaki dan meletakkan leher
depannya, beliau bersabda: “sesungguhnya dia mengeluh karena terlalu banyak
kerja dan diberi makan sedikit”
-Di saat yang lain beliau masuk sebuah
tembok yang dibalik tembok itu terdapat onta. Tatkala onta tersebut dilihat
Rasulullah saw, ia merintih dan menangis. Maka beliau pun berkata pada
pemiliknya:”Sesungguhnya ia mengadu padaku, bahwa engkau membuatnya kelaparan,
dan menjadikannya letih (karena banyak kerja).
-Suatu saat beliau masuk sebuah tembok
yang lain, dan dibalik tembok itu terdapat 2 ekor onta jantan. Sementara
pemiliknya kesulitan untuk menggiring keduanya (karena berontak). Ketika salah
satu onta tersebut melihat Rasulullah saw,
tiba-tiba duduk menderum di hadapannya. Maka Rasulullah saw pun menenangkannya
dan membawanya pada pemiliknya. Onta kedua pun melakukan hal yang sama.
-Suatu saat beliau tidur dalam sebuah
perjalanan, tiba tiba datanglah sebuah pohon, membelah bumi dan tegak menaungi
Rasulullah saw. Tatkala beliau bangun, diceritakanlah kejadian tersebut
padanya. Maka beliau pun bersabda: “Pohon tersebut telah minta ijin pada
Tuhannya untuk mengucapkan salam pada Rasulullah saw, lalu Tuhan pun
mengijinkannya.
-Beliau menyuruh 2 batang pohon untuk
berkumpul, maka keduanya pun berkumpul. dan menyuruh keduanya untuk berpisah
kembali, maka keduanya pun berpisah.
-Seorang Arab Badui minta pada
Rasulullah saw untuk menunjukkan sebuah mukjizat, maka beliau pun memanggol
sebatang pohon. Pohon tersebut langsung memotong akarnya dan datang kehadapan
Rasulullah saw. Tatkala beliau menyuruhnya untuk kembali, kembalilah pohon
tersebut ke tempatnya semula.
-Beliau ingin memotong 6 ekor onta
gemuk. Tiba-tiba keenam ekor onta tersebut mendekat padanya, hingga beliau
dapat dengan mudah menyembelihnya satu demi satu.
-Beliau mengusap tetek kambing betina
yang tidak hamil, dan tidak dikawini pejantan, maka mengalir deraslah susu dari
tetek kambing tersebut. Beliau pun meminumnya dan memberikannya juga pada Abu
Bakar.Kisah semacam ini juga terjadi di kemah Umi Ma’bad al Khuzaiyah.
-Salah satu bola mata Abu Qotadah bin
Nu’man adz Dzofari keluar hingga jatuh di tangannya, lalu Rasulullah saw pun
mengembalikannya. Maka mata tersebut
menjadi paling bagus dan tajam dibanding mata yang sebelahnya.
Diriwayatkan????...
-Kedua mata Ali bin Abi Thalib ra pernah
sakit , lalu Rasulullah saw pun meludahinya. Maka sembuhlah saat itu juga. Dan
tidak pernah sakit mata lagi. Dia juga didoakan Rasulullah saw saat sakit, lalu
sembuhlah ia. Dan setelah itu tidak pernah lagi mengeluh kesakitan.
-Kaki Abdullah bin Atik al Anshari
pernah sakit, lalu diusaplah oleh Rasulullah saw. Saat itu juga kakinya sembuh.
-Kematian Ubay bin Khalaf al Jumahi pada
perang Uhud
telah dikabarkan sebelumnya oleh Rasulullah
saw. Beliau hanya menggoresnya sedikit, lantas meninggal
-Sa’ad bin Muadz berkata pada Umayyah bin
Khalaf, saudara Ubay bin Khalaf: “Saya
mendengar Muhammad sesumbar bahwa dia yang akan membunuhmu.”
Maka
pada Perang Badar terbunuhlah dia dalam keadaan kafir.
- Sebelum terjadi perang
Badar beliau mengkabarkan tempat-tempat yang akan menjadi letak tewasnya
orang-orang musyrik. Beliau berkata: “Ini tempat tewasnya Fulan besok insya
Allah, ini tempat tewasnya Fulan besok insya Allah.“ Hal itu pun terbukti
-
Beliau mengkabarkan bahwa, ada beberapa kelompok umatnya
yang akan berjihad mengarungi lautan, dan Umi Haram binti Milhan termasuk diantara mereka. Dan
terbuktilah perkataan Beliau
-
Beliau berkata pada Usman:“Engkau akan ditimpa musibah
besar. Ternyata Usman mati terbunuh.
-
Dan beliau berkata pada Hasan bin Ali: “Sesungguhnya
cucuku ini seorang tokoh, semoga Allah mendamaikan 2 kelompok orang-orang
mukmin yang bertikai melalui perantaraannya.“ Dan terbuktilah perkataan beliau.
- Kematian al Aswadal Ansi
al Kadzdzab dikabarkan pada Malam ia terbunuh, dan siapa pembunuhnya, padahal
ia di San’a Yaman. Demikian pula kematian Kisra.
- Beliau memberitahukan
tentang Syaima’ binti Buqailah al Azadiyah, bahwasanya ia diangkat dengan
mengenakan kerudung hitam di atas bagal kelabu,
kemudian hal ini terbukti pada zaman Abu Bakar asSiddik ra pada tentara
Khalid bin Walid.
- Perkataan Beliau pada
Tsabit bin Qois bin Syimas: “Engkau akan hidup mulia dan mati syahid.“ Maka hal
itu terbukti, dia hidup mulia dan mati syahid dalam perang Yamamah.
- Perkataan beliau tentang
seseorang yang mengaku dirinya Islam, dan ikut terjun di medan
perang:“Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka“. Maka Allah pun membuktikan
perkataannya, orang tersebut mati bunuh diri.
- Doa beliau untuk Umar
bin Khatab sebelum islamnya. Maka keesokan harinya, ia pun masuk Islam.
- Doa beliau untuk Ali bin
Abi Thalib agar Allah menghilangkan panas dan dingin darinya. Maka Ali pun
tidak merasa panas dan dingin lagi setelah itu.
- Doa beliau untuk
Abdullah bin Abbas agar dipahamkan oleh Allah ilmu-ilmu agama dan tafsir. Hal
itu terbukti hingga dijuluki Lautan Ilmu
karena banyaknya ilmu yang ia kuasai.
- Doa beliau untuk Anas
bin Malik agar panjang umur, banyak anak dan harta, serta diberkahi Allah.
Terbukti dengan lahirnya 120 anak kandungnya, memiliki kebun kurma yang berbuah
2 kali dalam setahun, dan hidup hingga mencapai usia 120 tahun atau sekitar
angka itu.
- Utaibah bin Abu Lahab
merobek baju dan menyakiti beliau. Maka berdoalah beliau memohon pada Allah
agar ia mendapat bencana dengan ulah seekor anjing diantara anjing-anjingnya.
Dia pun dibunuh oleh singa di Zarqa, daerah Syam.
- Beliau mendapat
pengaduan atas kemarau yang berkepanjangan, dan tiada turun hujan, sementara
saat itu beliau berkhutbah jum’at di atas mimbar. Maka beliau pun berdoa,
sementara di langit tak ada gumpalan awan. Secara tiba-tiba datanglah mendung
yang bergulung-gulung sebesar gunung, dan turunlah hujan yang berkepanjangan
hingga hari jum’at berikutnya. Dan muncullah pengaduan pada beliau atas
banyaknya hujan tersebut, sehingga beliau pun berdoa kembali. Dan hujan pun
terhenti, hingga orang-orang keluar dari rumah mereka berjalan di bawah terik
matahari.
- Beliau memberi makan
pasukan perang Khandak yang berjumlah ribuan, juga hewan ternak dari sebuah
wadah kecil yang biasa untuk menakar gandum atau lebih kecil dari itu. Mereka
pun kenyang dan ketika beranjak pergi, sisa makanan pun masih seperti semula.
- Dan beliau memberi makan
pasukan perang Khandak juga dengan sedikit kurma yang dibawa oleh putri Basir bin
Sa’ad. Sebenarnya kurma tersebut untuk ayah dan pamannya, Abdullah bin Rawahah.
- Beliau menyuruh Umar bin Khatab untuk
memberikan bekal pada 400 orang pasukan berkuda dengan sedikit kurma. Setelah hal tersebut
dilaksanakan, sisa kurma tetap seperti semula, seakan tidak berkurang
sedikitpun.
- Beliau memberi makan 80
orang di rumah Abu Thalhah dengan beberapa potong roti dari gandum yang
jumlahnya sangat sedikit, bahkan Anas yang menghidangkannya, membawa roti yang
sedikit tersebut cukup diapit dibawah ketiaknya. Namun mereka merasa
kenyang seluruhnya.
- Beliau memberi makan
para pasukan dengan makanan dari sebuah wadah milik Abu Hurairah hingga mereka
kenyang seluruhnya. Lalu beliau mengembalikannya dan masih ada sisa. Beliau pun
mendoakannya. Maka Abu Hurairah pun senantiasa makan makanan dari wadah itu
selama hidup Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Usman. Tatkala Usman terbunuh,
wadah tersebut ia hadiahkan pada
seseorang. Dan dalam riwayat darinya(Abu Hurairah), wadah tersebut mampu
menampung 3000 gantang makanan tatkala dibawa jihad fi sabilillah.
- Ketika menikah dengan
Zaenab, beliau memberi makan para tamu dari sebuah mangkuk buatan yang
merupakan hadiah dari Ummu Sulaim untuk Zaenab. Makanan yang diambil dari
mangkuk tersebut senantiasa tetap, tak berkurang.
- Pada saat Perang Hunain,
beliau melempar pasukan musuh dengan segenggam pasir. Dengan pertolongan Allah,
musuh dapat dikalahkan. Diantara mereka ada yang berkata:“tak seorang pun
diantara kami yang luput dari siraman pasir, semua mata terkena siraman tersebut.
Allah berfirman dalam peristiwa ini: Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang
membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (surat al
Anfal:17)
- Seratus orang kafir
Qurais menunggu beliau di luar rumah, dan bermaksud membunuhnya. Namun begitu
beliau keluar, dan menyiramkan pasir ke kepala mereka, mereka tak sanggup
melihat Rasulullah yang berlalu di hadapan mereka.
- Suraqah bin Malik bin
Ju’sam mengejar beliau saat perjalanan
hijrah ke Madinah. Pengejaran itu dia lakukan karena ingin membunuh atau
menawannya. Tatkala jarak antara dia dan Rasulullah telah dekat, Rasulullah pun
berdoa dan Allah mengabulkan dengan terperosoknya kaki kuda Suraqah ke dalam
tanah. Dia pun berteriak minta tolong pada Rasulullah. Maka tatkala Rasulullah
berdoa kembali, kaki kuda Suraqah pun dapat keluar dari himpitan tanah kembali.
Mukjizat-mukjizat beliau yang lain
masih banyak, sebagai bukti kenabian dan akhlaq beliau yang suci tetapi kami
cukup menyebutkan sebagiannya saja.
10 Sahabat yang dijamin Masuk
Surga
1. Abu Bakar as Siddiq ra
Nama aslinya adalah Abdullah bin abi
Quhafah.
-Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman bin Amir bin
Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib
atTaimiy al Qurosy bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah
bin Ka’b.
-Ibu
Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’b bin Sa’d bin
Taim bin Murrah
-usia beliau 63 tahun, sama seperti
Rasulullah saw. Dia termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik
setelah Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun.
Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20
bulan
- Putera-puterinyanya
a .Abdullah, awal masuk islam sehingga
termasuk sahabat. Diasaat Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa
menghindari kejaran kafir Quraisy, ia pernah masuk goa itu juga. Dia terkena
anak panah di Thaif, meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah.
b. Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di saat
mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan orang islam
pertama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah Qutailah binti Abdul Uzza
berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.
c dan
d. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi
Ia memiliki saudara seayah dan seibu
yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berada di barisan kaum musyrikin pada
perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin
Abdu Syams bin Attab bin Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk
islam, dan ikut hijrah ke madinah dan wafat di zaman Rasulullah
saw
Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin
Abdurrahman lahir di zaman Rasulullah saw,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak
tahu keluarga lain (selain Abu Bakar)
yang dengan empat keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu Bakar-Abu
Bakar-Abdurrahman-Abu Atik)
e.
Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’. Meninggal di Mesir dan
dikuburkan disana.Ibunya adalah Asma’ binti Umais al Khots’amiyyah.
f. Ummu
Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Habibah,
riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al
Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah
Keenam
putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali Ummu Kultsum. Sementara
Muhammad lahir masih zaman Nabi. Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir
13H.
2. Abu
Hafs Umar bin Khatab ra
-Umar
bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin
Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib.Bertemu silisilah/ keturunan
dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibunya adalah Khantamah binti Hasyim. Riwayat lain menyebutkan binti Hisyam bin al Mughirah bin
Abdullah bin Umar bin Makhzum.
-Umar
masuk islam di Mekah, dan mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah saw
-Putera-puteri Umar
1.Abu Abdurrahman Abdullah
Masuk
Islam pada awal datangnya Islam. Berhijrah bersama ayahnya. Dan dia termasuk
sahabat pilihan.
2. Hafshah, istri Nabi saw
Ibu
Hafshah adalah Zaenab binti Math’un
3. Ashim bin Umar
Lahir pada zaman Rasulullah saw. Ibunya
adalah Ummu Ashim Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah
4&5.
Zaid al Akbar bin Umar, dan Ruqayyah putri Ummu Kultsum binti Ali bin Abi
Thalib.
6. Zaid
al Ashghar dan Abdullah, keduanya putera Ummu Kultsum binti Jarwal al Khuzza’i
7&8.Abdurrahman
al Akbar bin Umar dan Abdurrahman al Ausath, Abu Syahmah yang didera akibat
minum khomr. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut Lahyah.
9.
Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut
Fakihah.
10.
Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail.
11.
Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Saidah binti
Rafi’ al Anshariyyah. Dari
Bani Amr bin Auf
12.
Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim binti Harits bin Hisyam
13.
Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih perlu diteliti lagi.
14.
Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al Ashghar bin Umar.
- Umar
mengemban kekhalifahan selama 10 tahun 6,5 bulan. Terbunuh pada akhir
DzulHijjah 23 Hijriyah, pada usia 63 tahun sesuai dengan usia Rasulullah saw. Akan
tetapi ada perselisihan pendapat tentang usia beliau ini.
3. Abu Abdullah Ustman bin
Affan ra
Ia
adalah cucu dari Abu al Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Nasab
keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Abdu Manaf, yang merupakan kakek
ke lima.
Nam
ibunya adalah Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib bin Abdi Syams bin Abdu
Manaf. Sementara Ibnya adalah putri Ummul Hakim al
Baidha’ binti Abdul Muthalib.
Utsman masuk islam pada awal datangnya
islam di Mekah. Melakukan hijrah 2 kali (Habasayah dan Medinah). Menikahi 2
puteri Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 12 tahun kurang 10 hari. Ada riwayat menyebutkan
kurang12 hari.Terbunuh pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35 Hijriah ba’da Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia
meninggal pada usia 82 tahun.
Putera-puteri Beliau:
- Abdullah al akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri Rasulullah saw. Meninggal dunia pada usia 6 tahun. Rasulullah saw ikut masuk liang lahat saat penguburannya.
- Abdullah al Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah binti ‘Azwan, saudari Utbah
- ,4,5 dan 6.Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka dilahirkan oleh Ummu Amr binti Jundab bin Amr bin Humamah dari kabilah Azd daerah Daus
7,8
dan 9. al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh Fatimah binti Walid bin Abdu Syams bin Mughirah bin
Abdullah bin Umar bin Makhzum.
10. Abdul Malik. Dia
tidak mempunyai keturunan. Meninggal dunia tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan
oleh Ummul Banin binti Uyainah bin Hisn bin Hudzaifah bin Zaid
11, 12, 13. Aisyah, Ummu
Aban dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh Ramlah binti Syaibah bin Rabiah
14,15,16.
Ummu Khalid, Arwa dan Ummu Aban as Sughra. Mereka dilahirkan oleh Nailah binti Farafishah bin
Ahwas bin Amr bin Tsa’labah bin Harits
bin Hisn bin Dhamdham bin Adyy bin Janab bin Kalb bin Wabrah
4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib ra
Dia adalah cucu Abdul
Mutthalib, sepupu Rasulullah saw.
Dia dilahirkan oleh Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Fatimah
adalah wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan keturunan dari Bani Hasyim.
Masuk Islam di Mekah lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada zaman Rasulullah
saw.
Ali bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah puteri Rasulullah saw. Kemudian
lahirlah hasan, Husein dan Muhassin dari pernihan ini. Tetapi Muhassin wafat
tatkala masih kecil.
-Putera-Puteri yang lain
1.Muhammad bin Hanafiah. Ia dilahirkan oleh Khaulah binti Ja’far, dari Bani
Hanifah.
2,3. Umar bin Ali dan saudirnya Ruqayyah al Kubro
- Al Abbas al Akbar bin Ali, disebut juga asSaqa. Ia terbunuh bersama Husein
5,6,7,8. Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali. Mereka saudara seayah dan
seibu al Abbas al Akbar. Adapun ibu mereka adalah Ummul Banin al Kilabiyah.
9,10. Ubaidullah dan Abu Bakar. Mereka tidak punya keturunan. Mereka
dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud anNahsyaliyyah
11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir dari Asma’ binti Umais
12. Muhammad bin Ali alAshghar ibumya adalah seorang budak yang bernama
Daraj.
13.,14. Ummul Hasan dan Ramlah. Mereka dilahikan Ummu Sa’d binti Urwah bin
Mas’ud ats Tsaqofi.
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.Zaenab as Sughra, Ummu Kultsum as Sughra,
Ruqayyah as Sughra, Ummu Hani’, Ummul Kiram, Umu Ja’far (nama aslinya
Jumanah), Ummu Salamah, Maimunah,
Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka ini dilahirkan dari para ibu yang
berbeda-beda.
Ali mengemban kekhilafahan selama 4 tahun 7 bulan lebih beberapa hari. Ada
beberapa pendapat berbeda mengenai hari. Ia mati terbunuh saat usianya 63
tahun. Ada beberapa riwayat lain menyebutkan 53tahun, 58 tahun, 57 tahun. Pada
saat itu disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.
5. Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah ra
Ia cucu Usman bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin
Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah / keturunan dengan
Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Thalhah
Adalah Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami. Nama asli al
Khadrami adalah Abdullah bin Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin Uwaif bin
Khazraj bin Iyadh bin Sidq. Ibunya masuk islam dan wafat dalam islam.
Thalhah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Turut serta dalam
Perang Uhud dan peperangan setelahnya. Dia tidak turut dalam Perang Badar
karena saat itu ia di Syam untuk berdagang. Tetapi Rasulullah saw memberikannya
harta rampasan perang Badar dan menetapkannya sebagai ahli Badar.
-Diantara Putera-Puterinya:
1,2. Muhammad asSajjad,dan
Imran
Muhammad asSajjad terbunuh
bersama ayahnya.Kedua putera tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy
3. Musa bin Thalhah. Dilahirkan
Khaulah binti Qo’qo’ bin Ma’bad bin Zurarah.
4,5,6. Ya;kub, Ismail, Ishaq.mereka dilahirkan Ummu Aban binti Utbah bin
Rabiah
7,8. Zakaria dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum binti Abu Bakar as Shiddik
ra
9. Ummu Ishaq binti Thalhah. Dilahirkan Ummul Haris binti Qasamah bin
Handzalah at Thaiyyah.
Seluruh Putera puteri Thalhah 11
orang. 2 anak yamg lain ada riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun
riwayat kurang kuat.
Thalhah terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 62
tahun.
6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam ra
Ia cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushayy bin Kilab. Nasab
keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Qushayy bin Kilab, yang merupakan
kakek ke lima.
-Ibunya:
Shafiyyah binti Abdul Mutthalib, bibi Rasulullah saw. Masuk Islam dan
Hijrah ke Madinah.
Zubeir berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat
(sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin shalat menghadap
masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di perang
fi sabilillah . Ia disebut hawaryy Rasulullah saw.
- Diantara Putera-Puterinya:
1. Abdulllah, ia merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah.
2,3,4,5,6,7,8. Al Mundzir,Urwah,Ashim, al Muhajir, Khadijah al Kubro, Ummul
Hasan, Aisyah
Kedelapan anak tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu Bakar ra.
8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah, Saudah, Hindun. mereka dilahirkan Ummu
Khalid binti Khalid bin Said bin al Ash.
14,15,16. Mush’ab, Hamzah, Ramlah. mereka dilahirkan Rabbab binti Unaif al
Kalbiyyah.
17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah mereka dilahirkan Zaenab binti Bisyr
dari Bani Qais bin Tsa’labah.
20 Zaenab binti Zubair. ia dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi
Mu’aith
21. Khadijah asShughra. ia dilahirkan alJalal binti Qais dari Bani Asad bin
Khuzaimah.
Seluruh putera puteri Zubeir 21
orang.
Ia terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 67
tahun.Riwayat lain 66 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqas ra
Nama Abi Waqas adalah
Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilah/
keturunan dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.
-Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams
bin Abdi Manaf
Sa’ad
masuk islam pada awal datangnya Islam di Mekah. Ia berkata: “Saya adalah orang
ketiga yang masuk Islam“
Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan
setelahnya bersama Rasulullah saw. Ia adalah orang yang pertama kali
melontarkan anak panahnya di perang fi sabilillah. Adapun lontaran anak panahnya
diarahkan pada sebuah pasukan yang di
dalamnya terdapat Abu Sofyan. Pertemuan 2 pasukan itu terjadi dekat Rabigh di
awal tahun pertama Rasulullah saw datang di Madinah.
- Diantara Putera-Puterinya:
1. Muhammad, ia dibunuh al
Hajjaj
2. Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid
3,4 Amir da Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadis
5,6,7. Umair, Shalih, Aisyah
mereka Bani Sa’d
Wafat di istananya di Aqiq,
yang jaraknya 10 mil dari Madinah. Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu
terjadi tahun 55 H. saat itu ia berusia 70 tahun lebih. Ia merupakan orang yang
terakhir meninggal diantara 10 orang yang mendapat kabar gembira masuk surga.
8. Abu al ‘Awar Said
bin Zaid bin Amr ra
Ia
cucu Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin
Abdullah bin Qurt bin Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di
Ka’b bin Luayy.
Ibunya: Fatimah binti Ba’jah bin Umayyah bin Khuwailid,
dari Bani Mulaih dari Khuzaah.
Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan
menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk islam pada awal datangnya
islam di Mekah.Namun ia tidak turut dalam Perang Badar.
Diantara Puteranya adalah
Abdullah, seorang penyair.
Zubeir bin Bakkar berkata:
Said anaknya sedikit, dan diantar mereka tinggal di luar Madinah.
Said meninggal tahun 51 H.
saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun
9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf ra
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin Zuhrah bin Kilab.
Bertemu silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin Murrah.
Ibunya bernama as Syifa’.
Riwayat lain menyebutkan al’Anqa’binti Auf bin Abdul Harits bin Zuhrah.ia masuk
Islam dan hijrah
Abdurrahman bin Auf masuk Islam pada
awal datangnya Islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh
peperangan setelahnya bersama Rasulullah saw.Dalam riwayat sahih disebutkan
bahwa Rasulullah saw pernah menjadi makmum shalat padanya saat Perang Tabuk.
- Diantara Putera-Puterinya:
a. Salim al Akbar, meninggal
sebelum datangnya Islam
b. Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyah
c. Muhammad, lahir setelah datangnya Islam. Dengan nama ini Abdurrahman
dijuluki (abu Muhammad)
d, e, f. Ibrahim, Humaid dan Ismail. mereka dilahirkan
Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin Umayyah bin Abdu Syams
bin Abdi Manaf
Ummu Kultsum termasuk wanita yang hijrah dan salah seorang yang telah baiat
pada Rasulullah saw. Dan seluruh putera Abdurrahman yang lahir darinya, menjadi
perawi hadis.
Urwah bin Abdurrahman, terbunuh di Afrika. Ia dilahirkan Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud
bin Sya’ban
Halim al Asghar, terbunuh di Afrika .Ia dilahirkan Sahlah binti Suhail bin
Amr. Ia saudara seibu Muhammad bin Abu Hudhaifah bin Utbah
Abdullah al Akbar, terbunuh di Afrika. Ibunya dari bani Abdil Ashal. Abu
Bakar bin Abdurrahman dan Abu Salamah al Fakih, ia Abdullah al Ashghar. Ibunya
adalah Tumadhir binti al Ashbagh alKalbiyyah. Ia wanita dari Bani Kalbiy
pertama yang dinikahi lelaki Quraisy.
Abdurrahman bin Abdurrahman dan Mus’ab bin Abdurrahman. Mush’ab pernah
menjadi tawanan polisi Marwan bin Hakam di Madinah.
Abdurrahman meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’ tahun 32 H saat
kekhalifahan Usman bin Affan.Usman ikut menyolati jenazahnya. Ia wafat pada
usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al Jarrah ra
Ia cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr bin Malik.
Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir bin Umairah bin
Wadi’ah bin Al Harits bin Fihr. Dalam riwayat lain: Umaimah binti Ghanm bin
Jabir bin Abdul Uzza. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di
Fihr bin Malik.
Abu Ubaidah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah, sebelum
Rasulullah saw masuk Darul Arqam. Turut serta dalam Perang Badar dan beberapa
peperangan setelahnya bersama Rasulullah SAW. Pada saat Perang Uhud, ia
mencabut dua gelang (dari rajutan baju besi) yang menancap di wajah Rasulullah
saw dengan gigi depannya.Akibatnya, tanggallah 2 giginya
-Keturunan Abu Ubaidah ra:
Hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar. Namun mereka meninggal, dan tak terdapat
lagi penerus generasi Abu Ubaidah.
-
Wafatnya:
-
Abu Ubaidah ra wafat karena wabah penyakit tha’un
amwas pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di Desa Amta’. Saat
itu usianya 58 tahun. Muadz bin Jabal ra ikut menshalati jenazahnya. Ada
riwayat lain menyebutkan Amr bin A’sh pun ikut.
Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah membunuh ayahnya yang saat itu masih
kafir. Karena peristiwa ini Allah menurunkan ayat:
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat,
saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan
keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang
daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan
Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang
beruntung.
[1] Kalimat ini sangat global dan umum, andai
hanya disebutkan dengan:” Dikaruniai Allah sesuatu yang tidak diberikan siapapun“, atau semacam ini, maka
lebih baik.Karena sesungguhnya diantara
ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang ada yang tidak diketahui oleh Nabi saw, bahkan
hal-hal yang terjadi pada zaman Rasulullah saw sendiri. Bukti ini sangat jelas
, diantaranya Nabi ditanya tentang roh, maka Allah mewahyukan. Dan mereka
bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan
Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa (ashabul Kahfi) Rasul menjawab:“akan kuberitahu besok“ akan tetapi wahyu tidak segera turun.Maka
beliau pun sedih. Lalu turunlah wahyu yang menerangkan tentang Ashabul Kahfi dengan FirmanNya:. Dan jangan
sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah
(alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari kiamat, beliau mengakui akan
ketidaktahuannya dengan perkataan:“ Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang
bertanya“.Firman Allah: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di
sisi Allah". (al Ahzab:63).
Dan dalam kisah tentang penetapan syariat tayammum
dalam Shahih Bukhari no 334, tatkala para Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan
mereka tidak menemukannya sementara Rasulullah bersama mereka. Mereka baru menemukan
dibawah unta saat unta tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah saw tidak
mengetahui sesuatu kecuali ditunjuki oleh Allah, baik ilmu, hikmah,
keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal yang tidak diberikan pada siapapun.
Semoga shalawat dan salam tetap tercurah padanya hingga hari kiamat. Barangkali
ini yang dimaksud Penulis dengan kalimat tersebut. Dan saya tandaskan lagi
bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara ada sebagian orang-orang bodoh
meyakini bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal ghaib sekalipun tidak ditunjuki
Allah. ( komentator: Syeikh Khalid as-Syayi’)
No comments:
Post a Comment